Diet tinggi protein umum dilaksanakan beberapa sebagian orang untuk tujuan menurunkan berat badan dan membentuk tubuh lebih ideal. Namun kenyataannya, tidak bisa sembarangan untuk memulai dan melakukan diet tinggi protein. Diperlukan disiplin ketat sekaligus kejelian dalam memilah pilih menu makanan yang dimakan. Berikut adalah beberapa menu ideal untuk diet tinggi protein yang dibutuhkan:
Daging merah
Pilihlah daging merah yang tidak sarat lemak seperti daging has dalam yang memiliki kadar lemak tak jenuh lebih sedikit. Sangat disarankan untuk sebisa mungkin hindari daging olahan.
Daging putih
Anda dapat memilih daging ayam atau daging unggas yang memiliki kadar lemak jauh lebih sedikit dibandingkan daging merah. Namun, perlu Anda perhatikan untuk hindarilah untuk mengkonsumsi kulitnya, dimana biasanya di kulit unggas yang gurih dan nikmat justru terdapat sarat akan lemak jenuh.
Ikan
Selain kaya akan protein, ikan memiliki kadar lemak yang rendah. Meskipun ikan salmon dan tuna memiliki kadar lemak yang tinggi, namun lemak yang dimaksud dalam ikan ini memiliki kadar asam lemak omega 3 yang tinggi dan baik bagi jantung.
Telur
Meskipun kaya akan kolesterol, namun konsumsi 1 butir telur per hari masih dianggap aman untuk orang dewasa yang sehat. Anda dapat mengkonsumsi putih telur yang kaya akan protein ketimbang dengan kuning telur yang kaya akan kolesterol.
Kedelai
Tofu, tahu dan tempe merupakan sumber protein nabati yang sangat baik. Sebagai bonus, dengan konsumsi 25 gram kedelai per hari dapat membantu Anda untuk menurunkan kolesterol.
Kacang-kacangan
Dengan konsumsi kacang-kacangan sebanyak 1 ½ cangkir sehari yang setara dengan 3 gr protein pada steak, dapat membantu Anda merasa lebih kenyang dan membantu menurunkan kolesterol.
Produk susu
Produk susu seperti susu, keju dan yoghurt tidak hanya tinggi protein, tetapi juga kaya akan kalsium yang baik bagi tulang dan jantung. Namun pilihlah selalu produk olahan susu yang rendah lemak agar tidak menambah kalori. Jika Anda memutuskan untuk mengkonsumsi suplemen kalsium, maka sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter Anda.
0 comments:
Post a Comment